Gelaran MotoGP Prancis yang berakhir dengan kemenangan yang diraih Casye Stoner beberapa saat lalu, juga menyisakan banyak cerita. Diantaranya Keagresifan Simoncelli yang membawa korban, Lorenzo harus keluar lintasan lebih awal karena terlibat insiden dengan Simoncelli.
Insiden ini bermula ketika para pembalap dibelakang Stoner bertarung memperebutkan tempat kedua, Simoncelli yang terlibat pertarungan seru dengan rider Repsol Honda, Andrea Dovisiozo, yang akhirnya dapat dilewatinya. Simoncelli yang tampil agresif sejak start ternyata tidak hanya mendapat perlawanan sengit dari Divisiozo, rider Yamaha Factroy Racing, Jorge Lorenzo dengan berbagai cara mencoba mendahului Simoncelli. Namun, pembalap San Carlo Honda Gresini itu masih bisa memberikan perlawanan sepadan di depan Lorenzo.
Saking agresifnya Simoncelli sempat merebut posisi ketiga. Sebuah insiden terjadi saat Simoncelli terlibat pertempuran sengit dengan Pedrosa di trek lurus untuk mendapatkan posisi kedua. Akibatnya, Pedrosa terpelanting ke luar lintasan dan membuatnya harus mengakhiri balapan lebih cepat. Kabar buruknya, ia mengalami cedera patah tulang bahu kanan pascakecelakaan ini.
Berhasil merebut posisi kedua, nasib sial justru menghampiri Simoncelli. Pembalap kribo itu dipanggil masuk pit karena terkena penalti setelah melakukan manuver illegal yang membahayakan saat bertarung dengan Pedrosa. Simoncelli pun harus menjalani hukuman drive-through penalty. Pertarungan jelang akhir balapan pun beralih ke Valentino Rossi dan Dovisiozo yang berjuang keras meraih podium dua.
Sisa musim 2011 berlangsung kian berat bagi Dani Pedrosa. Pembalap Repsol Honda itu didiagnosis mengalami patah tulang selangka atau collarbone setelah insiden kecelakaan yang dialaminya di MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans kemarin (15/5) WIB.
Kecelakaan dialaminya di lap ke-17 saat motornya bersenggolan dengan motor Marco Simoncelli (Honda Gresini). Tubuh Pedrosa terbanting dengan bahu kanan kenyentuh aspal lebih dulu. Setelah motor dan tubuhnya terhenti di gravel, pembalap Spanyol itu langsung memegangi dada atas sebelah kanan sambil menahan rasa sakit.
Diagnosa awal dilakukan di paddock. Tim medis langsung mengonfirmasi Pedrosa mengalami cedera patah tulang selangka sisi kanan. Jadi lengkaplah derita tulang selangka Pedrosa di awal musim ini. Di dua balapan awal musim 2011, dia berlomba dengan menahan rasa sakit akibat cedera di tulang selangka sisi kiri.
Kurang dari sebulan lalu, Pedrosa menyatakan segera pulih dari cedera tulang selangka sisi kiri. Cedera terdahulu itu didapatnya saat menjalani sesi latihan MotoGP Jepang, Oktober 2010. Dia sampai harus absen di dua balapan berikutnya akibat kecelakaan tersebut.
Pedrosa menjalani dua kali operasi untuk pemulihan cedera tersebut. Yang terakhir dilakukannya bulan lalu, satu pekan menjelang balapan ketiga yang berlangsung di Estoril, Portugal. Operasi terakhir itu adalah pengambilan plat di tulang selangka. Sebelum operasi dilakukan, Pedrosa mengeluhkan rasa sakit di bahunya dan berimbas pada lemahnya kondisi tangan kiri.
Operasi tersebut terbukti memberikan hasil positif pada kondisi pembalap 25 tahun itu. Terbukti dari hasil yang diperolehnya di Estoril. Pedrosa meraih kemenangan perdana di musim 2011 setelah menjadi yang tercepat di Estoril.
Insiden yang berlangsung di lap ke-17 tersebut tak hanya memberikan nasib sial bagi Pedrosa. Meski masih bisa melanjutkan lomba, Simoncelli gagal naik podium. Posisi kedua yang direbutnya dari Pedrosa lenyap, akibat hukuman yang dijatuhkan ofisial balapan.
Berdasar investigasi tim ofisial, Simoncelli dianggap melakukan manuver ilegal. Dia menutup jalur balap atau race line Pedrosa. Hukuman ride-trough pun dijatuhkan pada pembalap asal Italia itu. Akhirnya, Simoncelli hanya finis di urutan kelima.
Simoncelli berang dengan keputusan ofisial lomba tersebut. Menurutnya, yang dilakukannya masih sesuai aturan dan tak pantas dikenai hukuman. "Saya berusaha menyalip Dani sekaligus melewati tikungan. Saya juga tetap mencoba memberikan space saat melewati tikungan. Tapi, saya kira Dani melakukan kesalahan dan sedikit keluar dari jalurnya," urai Simoncelli seperti dikutip Autosport.
Sebelum lomba berlangsung, sudah banyak komplain yang dilayangkan beberapa pembalap atas gaya membalap pembalap berambut kriwil itu. Beberapa menyatakan Simoncelli membahayakan pembalap lain yang berusaha mendapatkan waktu yang kompetitif saat latihan.
"Banyak yang berbicara tentang gaya saya. Mereka (ofisial) menghukum saya karena tiap orang banyak berbicara tentang saya. Jika orang lain yang melakukannya, tidak ada yang akan mendapatkan hukuman," cetus Simoncelli. (ady)
Kecelakaan dialaminya di lap ke-17 saat motornya bersenggolan dengan motor Marco Simoncelli (Honda Gresini). Tubuh Pedrosa terbanting dengan bahu kanan kenyentuh aspal lebih dulu. Setelah motor dan tubuhnya terhenti di gravel, pembalap Spanyol itu langsung memegangi dada atas sebelah kanan sambil menahan rasa sakit.
Diagnosa awal dilakukan di paddock. Tim medis langsung mengonfirmasi Pedrosa mengalami cedera patah tulang selangka sisi kanan. Jadi lengkaplah derita tulang selangka Pedrosa di awal musim ini. Di dua balapan awal musim 2011, dia berlomba dengan menahan rasa sakit akibat cedera di tulang selangka sisi kiri.
Kurang dari sebulan lalu, Pedrosa menyatakan segera pulih dari cedera tulang selangka sisi kiri. Cedera terdahulu itu didapatnya saat menjalani sesi latihan MotoGP Jepang, Oktober 2010. Dia sampai harus absen di dua balapan berikutnya akibat kecelakaan tersebut.
Pedrosa menjalani dua kali operasi untuk pemulihan cedera tersebut. Yang terakhir dilakukannya bulan lalu, satu pekan menjelang balapan ketiga yang berlangsung di Estoril, Portugal. Operasi terakhir itu adalah pengambilan plat di tulang selangka. Sebelum operasi dilakukan, Pedrosa mengeluhkan rasa sakit di bahunya dan berimbas pada lemahnya kondisi tangan kiri.
Operasi tersebut terbukti memberikan hasil positif pada kondisi pembalap 25 tahun itu. Terbukti dari hasil yang diperolehnya di Estoril. Pedrosa meraih kemenangan perdana di musim 2011 setelah menjadi yang tercepat di Estoril.
Insiden yang berlangsung di lap ke-17 tersebut tak hanya memberikan nasib sial bagi Pedrosa. Meski masih bisa melanjutkan lomba, Simoncelli gagal naik podium. Posisi kedua yang direbutnya dari Pedrosa lenyap, akibat hukuman yang dijatuhkan ofisial balapan.
Berdasar investigasi tim ofisial, Simoncelli dianggap melakukan manuver ilegal. Dia menutup jalur balap atau race line Pedrosa. Hukuman ride-trough pun dijatuhkan pada pembalap asal Italia itu. Akhirnya, Simoncelli hanya finis di urutan kelima.
Simoncelli berang dengan keputusan ofisial lomba tersebut. Menurutnya, yang dilakukannya masih sesuai aturan dan tak pantas dikenai hukuman. "Saya berusaha menyalip Dani sekaligus melewati tikungan. Saya juga tetap mencoba memberikan space saat melewati tikungan. Tapi, saya kira Dani melakukan kesalahan dan sedikit keluar dari jalurnya," urai Simoncelli seperti dikutip Autosport.
Sebelum lomba berlangsung, sudah banyak komplain yang dilayangkan beberapa pembalap atas gaya membalap pembalap berambut kriwil itu. Beberapa menyatakan Simoncelli membahayakan pembalap lain yang berusaha mendapatkan waktu yang kompetitif saat latihan.
"Banyak yang berbicara tentang gaya saya. Mereka (ofisial) menghukum saya karena tiap orang banyak berbicara tentang saya. Jika orang lain yang melakukannya, tidak ada yang akan mendapatkan hukuman," cetus Simoncelli. (ady)
No comments:
Post a Comment